Timbal
adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam
kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral lain terutama seng dan
tembaga. Timbal disebut juga sebagai
timah hitam, banyak digunakan daam industry kabel, batrei, cat ( sebagai
warnanya), dalam penyepuhan, dalam pestisida, dan yang paling banyak
ditambahkan pada bensin. Laidler (1991) menyatakan didalam bensin timbal
ditambahkan dalam bentuk timbal tetra etil (TEL) atau dalam bentuk timbal tetra
metal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas keracunan setiap jenis
logam berat antara lain: bentuk senyawa dari logam berat itu,ukuran partikel
dan beberapa sifat kimia dan fisika lainnya.
Penimbunan zat-zat kimia (Chemical Storage) pada kasus Timbal
(Pb) adalah dalam tulang tetapi manifestasinya efek toksiknya/racun akan terlihat pada jaringan-jaringan lunak
(syaraf,ginjal,dan lain-lain). Meskipun jumlah Pb yang diserap tubuh hanya
sedikit ternyata logam Pb ini sangat berbahaya. Hal itu disesabkan karena
senyawa-senyawa Pb dapat memberikan efek racun/toksik terhadap berbagai macam
fungsi organ. Jumlah Pb diudara mengalami peningkatan sejak dimulainya revolusi
industri di Benua Eropa. Asap yang berasal dari cerobong pabrik sampai knalpot
kendaraan telah melepas Pb ke udara. Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor
dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup manusia
setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Tidak
semua Pb yang terisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di dalam
tubuh. Kira-kira 5-10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui
saluran pencernaan,dan sekitar 30% dari jumlah yang terisap melalui saluran
pernapasan akan tinggal di dalam tubuh.
Dampak dari timbal (Pb) sendiri
sangat mengerikan bagi manusia, terutama bagi anak-anak. Diantaranya adalah
mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan,
penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan intelenjensia,merusak
fungsi organ tubuh ( seperti ginjal,system syaraf), dan mempengaruhi
perkembangan otak serta dapat pula menimbulkan anemia. Sedangkan paparan bahan
tercemar timba (Pb) dapat menyebabkan gangguan pada organ sebagai berikut:
- Gangguan neurologi( susunan syaraf)
- Gangguan terhadap fungsi ginjal
- Gangguan terhadap sisten reproduksi
- Gangguan terhadap system hemopoitik
- Gangguan terhadap system syaraf
Paparan timbale (Pb) pada manusia dapat
dihindari dengan tindakan pencegahan antara lain:
- Kebersihan perorangan : misalnya segera mencuci tangan dan mandi setelah berpergian.
- Mengikuti penyuluhan di puskesmas terdekat untuk mengetahui dampak Pb pada kesehatan dan lingkungan.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan,kacamata/helm penutup, dan jaket.
- Teliti dalam memilih sayur dan buah, tidak memakan sayuran atau buah yang ditanam ditepi jalan raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar