![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8rrV2lZV49_bHPtj8zlPNKydw60rlyrUvAE-fiuI60DTv_03W6J5ykHvnKbxtppkOpehoSr5e4otj8A9-jwx-h3JBLMpolTW4W6Zb3NZzPEcyG5qHlldJG_uZPuPH84OF_BNKHbin9BU/s320/10345746_725884650788721_6691485463420013739_n.jpg)
Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian yaitu pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, semua itu mempengaruhi pembekalan dan peralatan yang harus dibawa. Dan jangan lupa mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait.
2. Persiapan mental dan fisik
Mempersiapkan mental dan fisik bisa dikatakan menjadi modal dasar sebelum melakukan pendakian. Untuk mental pastikan anda benar-benar yakin untuk mendaki gunung sehingga tidak ada beban ketika melakukannya. Sedangkan untuk persiapan fisik bisa dengan jogging dan naik turun kursi agar tidak kaget.
Mempersiapkan mental dan fisik bisa dikatakan menjadi modal dasar sebelum melakukan pendakian. Untuk mental pastikan anda benar-benar yakin untuk mendaki gunung sehingga tidak ada beban ketika melakukannya. Sedangkan untuk persiapan fisik bisa dengan jogging dan naik turun kursi agar tidak kaget.
3. Penguasaaan medan
Penguasaan medan bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dengan mengetahui medan perjalanan , maka dapat mempersiapkan logistik dan stamina dengan tepat.
Penguasaan medan bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dengan mengetahui medan perjalanan , maka dapat mempersiapkan logistik dan stamina dengan tepat.
4. Persiapan Perlengkapan dengan Efektif
Perlengkapan disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Peralatan yang sangat penting adalah tas pendaki/carrier, sepatu tracking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, alat penerangan (seperti senter, korek api), tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, peralatan survival dan obat-obatan. Cara packing yaitu dengan barang-barang dibungkus plastik terlebih dahulu (berfungsi sebagai lapisan anti air), barang yang berat ditaruh di atas tujuannya agar beban yang berat berada di pundak tidak di pinggang agar tidak cepat lelah.
Perlengkapan disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Peralatan yang sangat penting adalah tas pendaki/carrier, sepatu tracking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag, alat penerangan (seperti senter, korek api), tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi, tempat air, peralatan survival dan obat-obatan. Cara packing yaitu dengan barang-barang dibungkus plastik terlebih dahulu (berfungsi sebagai lapisan anti air), barang yang berat ditaruh di atas tujuannya agar beban yang berat berada di pundak tidak di pinggang agar tidak cepat lelah.
5. Managemen Logistik
Bawalah makanan seperti beras, mie instan, atau kornet yang bisa menjadi menu makan Anda. Biskuit. Selain itu bahan makanan yang direkomendasikan untuk dibawa yaitu : Selai kacang atau kacang-kacangan, Keju terutama keju asli seperti edam cheese, Protein bar atau snack bar tinggi lemak dan tidak terlalu tinggi gula (snickers bar, dark chocolate), Cracker, rice cake, biskuit, Dried fruit (buah kering). Makanan kaleng yang gampang dibuka tanpa menggunakan alat, seperti madu, minuman jahe bubuk instan. 6. Izin dan melapor ke pos pendakian
Biasanya, beberapa gunung memiliki tempat perizinan yang mengharuskan para pendaki mengisi data diri dan lama perjalanan. Jangan acuhkan tempat tersebut, karena para petugas di sanalah yang nantinya akan membantu Anda.
Bawalah makanan seperti beras, mie instan, atau kornet yang bisa menjadi menu makan Anda. Biskuit. Selain itu bahan makanan yang direkomendasikan untuk dibawa yaitu : Selai kacang atau kacang-kacangan, Keju terutama keju asli seperti edam cheese, Protein bar atau snack bar tinggi lemak dan tidak terlalu tinggi gula (snickers bar, dark chocolate), Cracker, rice cake, biskuit, Dried fruit (buah kering). Makanan kaleng yang gampang dibuka tanpa menggunakan alat, seperti madu, minuman jahe bubuk instan. 6. Izin dan melapor ke pos pendakian
Biasanya, beberapa gunung memiliki tempat perizinan yang mengharuskan para pendaki mengisi data diri dan lama perjalanan. Jangan acuhkan tempat tersebut, karena para petugas di sanalah yang nantinya akan membantu Anda.
7. Berdoa dan bertindak sopan
Biasakan, untuk berdoa terlebih dulu sebelum memulai pendakian gunung. Mintalah bantuan dan pertolongan kepada Tuhan agar menjaga Anda selama perjalanan. Saat mendaki, ingatkan diri sendiri dan sesama teman untuk tetap bertindak sopan. Usahakanlah satu tim Anda untuk tidak terlalu bertingkah berlebihan atau berbicara yang kasar. Selain itu kita juga harus menaati peraturan yang berlaku dikawasan pendakian.
Biasakan, untuk berdoa terlebih dulu sebelum memulai pendakian gunung. Mintalah bantuan dan pertolongan kepada Tuhan agar menjaga Anda selama perjalanan. Saat mendaki, ingatkan diri sendiri dan sesama teman untuk tetap bertindak sopan. Usahakanlah satu tim Anda untuk tidak terlalu bertingkah berlebihan atau berbicara yang kasar. Selain itu kita juga harus menaati peraturan yang berlaku dikawasan pendakian.
8. Tidak merusak alam
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret ,merusak tumbuhan , menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), membuang sampah terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam: jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan. Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret ,merusak tumbuhan , menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), membuang sampah terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam: jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan. Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan.
Harapan bagi para pendaki gunung adalah terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung saja, namun juga harus mampu kembali pulang. Hal lain yang perlu kita ingat dalam melakukan pendakian adalah 3 prinsip yaitu “Take nothing but picture, leave nothing but footprint, kill nothing but time” (Tidak mengambil sesuatu kecuali foto, tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki, tidak membunuh sesuatu kecuali waktu). Ini adalah prinsip agar pendaki gunung selalu menjaga keharmonisan dan kelestarian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar